Assalam kalian,
Alhamdulillah, dah berada di Raya ke-tiga di sini - Japan!.
Raya pertama ke Kedutaan Malaysia-Japan di Shibuya. Makanlah apa yang ada, janji ada theme 'suasana hari raya' tu. Makanan yang biasa (masakan hari raya la) as ketupat segera cecah sambal kacang, rendang daging (agak masin), kari ayam, nasi rempah (tak sure), kuih-muih (maybe orang2 embassy yg buat), buah2an dan air2an..hehe..alhamdulillah, syukur dapat meraikan susana hari raya walaupun macam pergi open house rumah PM.
Solat Raya Aidilfitri 1434H |
beratur... |
utk kaum muslimin |
inilah makanan dipagi raya - alhamdulillah |
Buah2an lazat..yummy |
macam picnic masing2...tp perghhh, mmg panas membahangla! |
Sekarang tgh summer di Japan - so, memang panas dan sekarang juga tengah musin Hanabi a.k.a fireworks a.k.a bunga api. Di sini diadakan festival menyambut Hanabi secara besar-besaran. Mereka akan memakai pakaian tradisional diaorang (selain kimono) iaitu Yukata. So, malam ni (10th August) ada di Odaiba, saya and team akan ke sana menyaksikan petunjukan. Nanti saya upload gambar-gambar sekitar pertunjukan. Hanabi ni macam satu perayaan bagi diaorang di sini (macam kita la - Hari Raya).
Semalam dapat perkhabaran gembira - alhamdulillah!.
So, tiba-tiba sayu pulak teringatkan betapa hati ini RAPUH dalam mengingatiMu ya Allah.
Secara lantasnya teringat lagu Rapuh nyanyian Opick. Saya memang minat dengan lagu-lagu ketuhanan yang dinyayikan oleh Opick ni. So, melalui lirik lagu selalunya manusia akan berasa 'touch' dengan keadaan sebenar. Yup, memang kadang-kadang hati ini RAPUH dan sangat RAPUH, hanya doa yang tidak henti-henti pada Ilahi agar 'Hidayah' yang diberi berkekalan hingga ke saat menghembuskan nafas yang terakhir - doa yang nyatanya 'matikan aku dalam keadaan usnul kotimah Ya Allah...mati dalam keredhaan olehMu'.
Inilah lirinya - Rapuh by Opick.
(Sila dengar di Youtube - sangat menyentuh kalbu)
*kalau tak silap one of the song dlm cerita tentang Dhia
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidupku
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada ku harap hanya
Dirimu yang bertakhta
Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu
Regards, Dr to be - Intan
No comments:
Post a Comment